Cite This        Tampung        Export Record
Judul Otoritas sunnah non-taasyri'iyyah menurut Yusuf Al-Qaradhawi / Dr. Tarmizi M. Jakfar, MA
Pengarang Tarmizi M. Jakfar (Pengarang)
Aziz Safa (Editor)
Nur Hidayah (Proofreader)
TriAT (Desain Cover)
Leelo Legowo (Desain Isi)
EDISI Cetakan ke 2
Penerbitan Yogyakarta : Ar-Ruzz, 2017
Deskripsi Fisik 533 halaman ;21 cm
Konten teks
Media tanpa perantara
Penyimpan Media volume
ISBN 978-979-25-4840-2
Subjek Sunnah
Fiqih
Hadist
Abstrak Peran Nabi Muhammad sebagai Rasul di kalangan umat islam memang sudah jelas, tidak ada yang menyangsikan. Dalam peran ini, apa yang dilakukan serta ditetapkan beliau sudah tentu mengandung hukum yang mengikat. Karena sifatnya mengikat, tentu ia tidak bisa diabaikan umat. Apa yang keluar dari Nabi ketika berfungsi sebagai Rasul ini biasa disebut dengan istilah sunnah tasyri'iyyah. Selain sebagai Rasul, Nabi Muhammad juga berperan sebagai kepala negara atau pemimpin masyarakat, hakim, dan manusia biasa. Dalam peran-peran tersebut, ijtihad dan kebijakan-kebijakannya pun berifat lokal, kondisional, temporal, tidak mengandung tasyri' yang berlaku umum dan tidak mengikat.Apa yang muncul dari Nabi ketika melakoni peran-peran ini dikenal dengan istilah sunnah non-tasyri'iyyah. Namun demikian, memisahkan tindakan kemanusiaan dan tindakan kerasulan Muhammad dalam peran tersebut bukanlah hal yang mudah, seumpama memisahkan susu dan air. Sebab, keduanya melebur dalam satu kepribadian Muhammad. Bagaimana dapat diketahui kedua jenis sunnah tersebut padahal keduanya berasal dari pribadi Nabi Muhammad? Bagaimana otoritas sunnah non-tasyri'iyyah terhadap hukum fiqih dalam kehidupan umat Islam? itulah yang akan dijelaskan oleh penulis buku ini.
Catatan Bibliografi : halaman 505 - 526
Yang diterima jilid 1, 3, 4

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
C1.24434/R/2019 297.405 TAR o Dapat dipinjam DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI SUMATERA UTARA - Layanan Umum Tersedia
C2.24435/R/2019 297.405 TAR o Dapat dipinjam DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI SUMATERA UTARA - Layanan Umum Tersedia
C3.24436/R/2019 297.405 TAR o Dapat dipinjam DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI SUMATERA UTARA - Layanan Umum Tersedia
C4.24437/R/2019 297.405 TAR o Dapat dipinjam DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI SUMATERA UTARA - Layanan Umum Tersedia
C5.24438/R/2019 297.405 TAR o Dapat dipinjam DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI SUMATERA UTARA - Layanan Umum Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000022283
005 20190918032822
020 # # $a 978-979-25-4840-2
035 # # $a 0010-0919000048
040 # # $a SUPDDPA$b ind$e rda
082 0 4 $a 297.405$2 [23]
084 # # $a 297.405 TAR o
100 0 # $a Tarmizi M. Jakfar$e Pengarang
245 1 # $a Otoritas sunnah non-taasyri'iyyah menurut Yusuf Al-Qaradhawi /$c Dr. Tarmizi M. Jakfar, MA
250 # # $a Cetakan ke 2
264 # # $a Yogyakarta :$b Ar-Ruzz,$c 2017
300 # # $a 533 halaman ; $c 21 cm
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
500 # # $a Yang diterima jilid 1, 3, 4
504 # # $a Bibliografi : halaman 505 - 526
520 # # $a Peran Nabi Muhammad sebagai Rasul di kalangan umat islam memang sudah jelas, tidak ada yang menyangsikan. Dalam peran ini, apa yang dilakukan serta ditetapkan beliau sudah tentu mengandung hukum yang mengikat. Karena sifatnya mengikat, tentu ia tidak bisa diabaikan umat. Apa yang keluar dari Nabi ketika berfungsi sebagai Rasul ini biasa disebut dengan istilah sunnah tasyri'iyyah. Selain sebagai Rasul, Nabi Muhammad juga berperan sebagai kepala negara atau pemimpin masyarakat, hakim, dan manusia biasa. Dalam peran-peran tersebut, ijtihad dan kebijakan-kebijakannya pun berifat lokal, kondisional, temporal, tidak mengandung tasyri' yang berlaku umum dan tidak mengikat.Apa yang muncul dari Nabi ketika melakoni peran-peran ini dikenal dengan istilah sunnah non-tasyri'iyyah. Namun demikian, memisahkan tindakan kemanusiaan dan tindakan kerasulan Muhammad dalam peran tersebut bukanlah hal yang mudah, seumpama memisahkan susu dan air. Sebab, keduanya melebur dalam satu kepribadian Muhammad. Bagaimana dapat diketahui kedua jenis sunnah tersebut padahal keduanya berasal dari pribadi Nabi Muhammad? Bagaimana otoritas sunnah non-tasyri'iyyah terhadap hukum fiqih dalam kehidupan umat Islam? itulah yang akan dijelaskan oleh penulis buku ini.
521 # # $a Buku yang berjudul Media Relations Kontemporer: Teori & Praktik ini ditulis oleh seorang wartawan yang juga mengajar di sebuah perguruan tinggi. Gabungan anatar pengalaman sebagai praktisi wartawan dengan teori serta pengetahuan seorang akademisi. Buku ini layak bukan hanya oleh para mahasiswqa atau kalangan akademis tetapi, juga oleh para wartawan dan praktisi PR. Isi buku ini cukup lengkapntermasuk perihal bagaimana mengelola sebuah pemberitaan yang merugikan dari sisi seorang PRO,, termasuk mengajukan complaint ke media bersangkutan ataupun mengaduk ke Dewan Pers.
650 # # $a Fiqih
650 # # $a Hadist
650 # # $a Sunnah
700 0 # $a Aziz Safa$e Editor
700 # # $a Leelo Legowo$e Desain Isi
700 # # $a Nur Hidayah$e Proofreader
700 # # $a TriAT$e Desain Cover
740 # # $a Alfu lailah wa lailah
850 # # $a SUPDDPA
990 # # $a C1.24434/R/2019
990 # # $a C2.24435/R/2019
990 # # $a C3.24436/R/2019
990 # # $a C4.24437/R/2019
990 # # $a C5.24438/R/2019
Content Unduh katalog